Menurut pelatih tunggal putri, Herli Djaenudin, meski hanya diwakili oleh dua pebulu tangkis, namun Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani menunjukkan peningkatan performa.
"Performa Gregoria dan Putri KW di Australian Open bisa dikatakan cukup bagus. Keduanya menunjukkan adanya peningkatan performa," sebut Herli lewat informasi tertulis PP PBSI di Jakarta, Senin.
Dalam turnamen itu, Gregoria melaju ke babak final perdananya di tingkat Super Series dan keluar sebagai runner-up seusai dikalahkan unggulan pertama An Se Young (Korea Selatan). Sebelumnya pada babak semifinal, dia terlebih dulu mengalahkan Han Yue (China).
Menurut Herli, Gregoria membuahkan kemajuan signifikan bahkan jika dilihat secara grafik data yang dihimpun oleh Pelatnas PBSI. Padahal Australian Open merupakan turnamen keempat secara beruntun sejak Denmark, Prancis, dan Hylo sehingga ia hanya punya waktu istirahat yang terbilang sedikit.
Kemenangan Gregoria atas Han Yue sekaligus revans atas kekalahan yang dia alami saat bertemu pada babak yang sama di Hylo Open, Jerman.
"Gregoria mampu tampil habis-habisan di semifinal. Dia ngotot dan punya semangat. Dia terus berjuang keras saat melawan Han Yue di semifinal. Setelah kalah di gim pertama, dia bisa bangkit untuk merebut dua gim berikutnya. Dia berjuang bahkan sampai muntah untuk menang," ucap Herli.
Dengan kondisi kebugaran yang belum pulih, Gregoria tetap memaksakan diri melawan An Se Young pada partai puncak. Setelah mampu mengimbangi gim pertama, akibat fisik yang menurun dan fokus hilang, dia pun banyak membuat kesalahan sendiri.
"Meski begitu, saya lihat antusiasme di lapangan dan rasa percaya diri Gregoria sudah kembali. Hal itu bisa menjadi modal untuk menghadapi kompetisi tahun depan. Tinggal ditambah latihan dan kekuatannya," kata Herli.
Sementara itu Putri KW bertahan hingga babak kedua sebelum dijegal Nozomi Okuhara asal Jepang dengan skor 17-21, 21-16, 17-21. Pada babak pembuka, dia lebih dulu melewati wakil Malaysia Soniia Cheah dalam dua gim langsung 21-19, 21-15.
Menurut Herli, Putri KW juga tampil bagus meski akhirnya dikalahkan Nozomi lewat pertarungan tiga gim. Anak didiknya itu mampu mengimbangi pebulu tangkis Jepang tersebut, namun sayang tiga poin terakhir yang mengantarkan Nozomi memenangi pertandingan itu justru didapat karena kesalahan yang dilakukan wakil Indonesia.
"Yang harus dicatat adalah Putri KW mampu melakukan revans kepada Soniia Cheah di babak pertama. Performanya lebih baik dibanding saat dikalahkan pemain Malaysia itu di babak pertama di Kejuaraan Dunia di Tokyo lalu," ujar Herli.
Baca juga: Pelatih bilang fisik Gregoria terkuras habis di final Australian Open
Baca juga: Kalah dari An Se Young, Gregoria runner-up Australian Open 2022
Baca juga: Putri KW revans atas wakil Malaysia di babak pertama Australian Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022